Kadang seseorang terlihat baik dari luar sholat tidak pernah tinggal, sedekah jalan, akhlak pun lembut. Tapi jauh di dalam dirinya, ada penyakit halus yang tidak terlihat: riya’, ujub, dengki, keras hati, rasa tidak cukup, cinta dunia, dan takut miskin.
Penyakit-penyakit ini tidak mudah disadari.
Tidak terlihat di cermin.
Tidak terdeteksi alat medis.
Namun dampaknya berat: hati menjadi gelap tanpa ia sadari.
Hari ini kita belajar bagaimana Al-Qur’an mengajarkan terapi hati yang paling dalam.
Penyakit yang Paling Sering Menyerang Hati
Allah berfirman:
“Pada hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambah penyakitnya itu…”
(QS. Al-Baqarah: 10)
Penyakit hati itu diam-diam tumbuh, sedikit demi sedikit:
- mudah tersinggung
- sulit memaafkan
- suka membandingkan hidup
- merasa lebih suci
- iri dengan kebahagiaan orang lain
- berharap pujian
- malas beribadah
- sulit khusyuk
Ini semua tanda bahwa hati sedang “sakit”, tetapi belum “rusak”.
Dan kabar baiknya: ia bisa disembuhkan.
Obat Pertama: Ketundukan kepada Al-Qur’an
Allah berfirman:
“Wahai manusia! Telah datang kepada kalian pelajaran dari Tuhan kalian dan penyembuh bagi apa yang ada di dalam dada.”
(QS. Yunus: 57)
Al-Qur’an bukan sekadar bacaan.
Ia obat untuk isi dada yakni hati, pikiran, dan jiwa.
Banyak orang membaca Al-Qur’an, tapi tidak merasakan penyembuhan karena hanya “membaca suara”, bukan “membaca hatinya”.
Coba sekali saja, baca Al-Qur’an dengan maksud:
“Ya Allah, sembuhkan hatiku melalui ayat-Mu.”
Engkau akan merasakan perbedaan besar.
Obat Kedua: Menjaga Mata, Telinga, dan Pikiran
Penyakit hati tidak muncul sendiri.
Ia masuk dari tiga pintu:
- Apa yang kita lihat
- Apa yang kita dengar
- Apa yang kita pikirkan
Allah berfirman:
“Pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya akan dimintai pertanggungjawaban.”
(QS. Al-Isra’: 36)
Ingin hati bersih?
Jaga apa yang Anda konsumsi setiap hari.
Karena racun yang paling cepat masuk ke hati adalah dosa kecil yang diremehkan.
Obat Ketiga: Muhasabah Diri (Evaluasi Harian)
Umar bin Khattab berkata:
“Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab.”
Evaluasi diri adalah pembersih terbaik.
Tanyakan ke diri sendiri:
“Kenapa aku melakukan ini? Karena Allah atau karena manusia?”
“Kenapa aku iri? Apa karena merasa kurang syukur?”
“Kenapa aku marah? Apa karena hati terlalu terikat dunia?”
Satu kejujuran mampu meruntuhkan banyak penyakit hati.
Hati yang Dipaksa Allah untuk Bersih
Banyak orang berhijrah bukan karena kuat, tapi karena Allah “memaksa” mereka bersih:
- dihancurkan ambisinya
- dipisahkan dari sesuatu yang haram
- diberi masalah yang membuatnya tersungkur
- dijauhkan dari pergaulan buruk
- ditampar oleh kejadian yang membuka mata
Ternyata itu bukan musibah.
Itu adalah pembersihan dari Allah.
Allah tidak ingin hambanya datang pada-Nya dengan hati yang kotor.
Praktik Hari Ini (Day 2 Practice)
1. Baca 1 halaman Al-Qur’an dengan niat penyembuhan.
Tidak perlu banyak. Yang penting: hadir hati.
2. Pilih satu penyakit hati yang ingin Anda bersihkan hari ini.
Misalnya:
- iri
- riya’
- marah
- buruk sangka
- mudah tersinggung
Tuliskan di catatan atau ponsel.
Lakukan muhasabah 3 menit sebelum tidur.
Tanyakan:
- “Apakah aku bertingkah hari ini untuk Allah atau untuk manusia?”
- “Siapa yang kubuat kecewa tanpa alasan?”
- “Apa yang bisa kuperbaiki besok?”
Latihan ini akan membuat hati lebih jernih dari hari ke hari.
Hati adalah tempat Allah memandang.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa kalian, tetapi Allah melihat hati dan amalan kalian.”
(HR. Muslim)
Jika hati bersih:
- ibadah terasa ringan
- hidup terasa tenang
- masalah terasa kecil
- hubungan dengan orang membaik
- dan jalan hijrah menjadi mudah
Semoga bermanfaat, silahkan share ke orang tersayang agar mereka juga mendapatkan ilmu ini.
Barakallahu fiik.